Home » » Terapi Medis Keterlambatan Berbicara Pada Anak

Terapi Medis Keterlambatan Berbicara Pada Anak

Written By amalinakayyisah on Rabu, 15 Mei 2013 | 09.31

Tentu orang tua akan gelisah ketika anak mengalami keterlambatan berbicara. Namun jangan dibiarkan ketika indikasi muncul. Konsultasikan segera dan berikan terapi yang tepat agar tumbuh kembang anak bisa kembali normal. Berikut artikel Terapi Medis Keterlambatan Berbicara Pada Anak semoga bermanfaat


Salah satu gangguan perkembangan yang kerap terjadi pada anak adalah lambatnya kemampuan bicara anak. Namun, kerap kali orang tua tidak menyadari bahwa anaknya mengalami keterlambatan dalam berbicara. Menurut dr Lisna A Farida SpKFR, memang tidak lambat berbicara. Tapi orang tua bisa melihat dari apakah anak sudah melewati tugas perkembangannya di usia tertentu. Pada usia satu tahun, anak harusnya sudah bisa mengatakan satu kata dengan pengertian. Misalnya, anak sudah bisa mengatakan mama dan dia mengerti apa artinya, Jadi bukan satu kata tanpa arti. Lalu pada usia masuk dua tahun, maka anak harus sudah bisa mengatakan satu kalimat yang terdiri dari 2 sampai 3 kata.

Lebih lanjut, dokter spesialis rehab medik tumbuh kembang anak ini menjelaskan, sebaiknya orang tua segera berkonsultasi ketika anak mengalami hambatan tersebut. Bisa ke dokter anak atau rehab medik. Ketika anak mengalami keterlambatan berbicara, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan, diantaranya: 

Terapi Prefeeding. Biasanya dilakukan pada usia anak belum bisa makan. Pada terapi ini, akan diberikan stimulasi pada oral motornya. "Pada terapi ini, akan dilatih otot di bagian mulut, lidah, dan bibir. Hal ini akan membuat proses berbicara anak lebih bagus dan cepat," papar dokter yang berpraktik di RS Husada Utama Surabaya ini. Beberapa bentuk terapinya, bisa dengan menyikat dengan sikat halus bagiah lidah, melatih menggigit, menjulurkan lidah, atau dengan mengatupkan bibir. Selain itu, stretching, bisa juga memudahkan anak saat harus makan makanan padat. 

Terapi Feeding. Terapi ini merupakan terapi lanjutan dari terapi prefeeding. Pelatihan otot bagian mulut tetap dilakukan. Mengajarkan anak tahapan makan yang benar, mulai dari memasukkan makanan, mengunyah, dan menelan. "Memang terapinya terkesan simpel, tapi ini semua membantu anak untuk melatih kemampuan bicaranya," katanya.

Terapi Laser. Dr Lisna kini juga mengembangkan terapi laser. Terapi ini bersifat menstimulasi titik akupunktur yang berhubungan dengan kemampuan bicara anak. Pada terapi ini juga dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, perhatian, juga daya tahan tubuh anak. `Terapi laser ini sifatnya memaksimalkan terapi wicara lainnya," tambahnya.

Massage Terapi. Setelah laser terapi, biasanya akan dilakukan massage atau pijatan di bagian yang sudah dilaser. Berfungsi meningkatkan sirkulasi darah, melancarkan metabolism, dan oksigen pada tubuh. Ada juga yang memberikan vibrasi atau getaran pada bagian otot mulut.

Terapi Kata. Setelah melakukan laser dan massage, anak bisa melakukan terapi wicara dengan mengenal kata. Harus ada terapis khusus terapi wicara yang membimbing. Terapinya berbentuk pengenalan kata, huruf, dan cara pengucapan.

Terapi-terapi di atas tidak perlu dilakukan berbarengan. Dokter akan memutuskan mana terapi yang cocok untuk gangguan bicara anak. Standar dari terapi tersebut, biasanya dilakukan 45-50 menit, dua hari sekali. Namun, Navika Nur Fitria Amd TW, terapis terapi wicara dari Klinik Rumah Safa mengatakan, biasanya para pasien melakukan terapi satu minggu sekali. "Terapi ini memerlukan proses. Untuk anak yang diterapi satu minggu sekali, biasanya sekitar 3 bulan sudah terlihat progress-nya," ujar wanita yang akrab disapa Vika ini.

Untuk memaksimalkan terapi di klinik, Vika, mengatakan bahwa peran orang tua sangat mempengaruhi. "Anak bertemu dengan terapis paling hanya satu jam dalam sehari dan itu tidak setiap hari. Maka, orang tua diharapkan dapat membantu karena orang tua bisa juga menjadi terapis anak. Biasanya orang tua akan diberi pengetahuan mengenai beberapa terapi yang bisa dilakukan di rumah dan orang tua harus melakukan home program untuk menunjang terapi yang dilakukan anak di klinik," jelas Vika.

Perbedaan antara orang tua yang proaktif dan yang tidak sangat signifikan dan mempengaruhi perkembangan anak. Selain itu, diharapkan orang tua tidak memberikan pressure pada anak. Terima kekurangan anak, lalu support dan bantu anak melewati terapi agar terapi bisa berhasil dan maksimal.
Semoga Terapi Medis Keterlambatan Berbicara Pada Anak dapat berguna dan menjadi ilmu yang bermanfaat,

Gambar : kompas.com
Sumebr : nurani
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Translate

 
Author : Desain Blog
Copyright © 2013. Amalina Kayyisah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
-->